Mbah Maryati (50), tertegun di samping rumahnya yang jebol dihantam lahar dingin beberapa waktu lalu. Padahal rumahnya yang terletak di dusun Ngemplak, desa Ngrajek, kecamatan Mungkid itu berjarak 200 meter dari bibir sungai Pabelan. Namun karena gerusan lahar dingin sudah tak mampu mengalir sesuai alur sungai, maka lahar dingin pun meluap hingga menggenangi beberapa dusun dengan radius 1 km. Gambar diambil pada Ahad, 22/1, setelah dua belas hari dia bersama puluhan warga lain berada di pengungsian.
Walaupun menurut aparat desa Ngrajek tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun warga tak urung kehilangan harta berharganya.
Termasuk kebun pepaya siap panen ini pun tak luput dari terjangan lahar dingin sungai Pabelan...
Arus sungai Pabelan menggerus sisi kiri (selatan) dan melemparkan lahar dingin hingga menyebabkan desa-desa di sebelah selatannya porak poranda. Padahal ketinggian tebing itu mencapai 10 meter.
Mbah Maryati (50), tertegun di samping rumahnya yang jebol dihantam lahar dingin beberapa waktu lalu. Padahal rumahnya yang terletak di dusun Ngemplak, desa Ngrajek, kecamatan Mungkid itu berjarak 200 meter dari bibir sungai Pabelan. Namun karena gerusan lahar dingin sudah tak mampu mengalir sesuai alur sungai, maka lahar dingin pun meluap hingga menggenangi beberapa dusun dengan radius 1 km. Gambar diambil pada Ahad, 22/1, setelah dua belas hari dia bersama puluhan warga lain berada di pengungsian.
Walaupun menurut aparat desa Ngrajek tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun warga tak urung kehilangan harta berharganya.
Termasuk kebun pepaya siap panen ini pun tak luput dari terjangan lahar dingin sungai Pabelan...
Arus sungai Pabelan menggerus sisi kiri (selatan) dan melemparkan lahar dingin hingga menyebabkan desa-desa di sebelah selatannya porak poranda. Padahal ketinggian tebing itu mencapai 10 meter.
